Rumah Isoman Griya Triase oleh Wakaf Nazhir UNAIR yang Didukung oleh PUSPAS UNAIR
UNAIR NEWS – Angka terkonfirmasi positif COVID-19 masih bertambah hingga saat ini, diiringi dengan PPKM yang masih diperpanjang. Sesuai dengan arahan dari Kementerian Kesehatan RI, seseorang yang terkonfirmasi positif dapat melakukan isolasi mandiri (isoman – untuk OTG dan gejala ringan) dan perawatan di rumah sakit untuk seseorang yang mengalami gejala sedang dan berat-kritis. Kemenkes RI juga menyatakan bahwa seseorang yang melakukan isoman, dapat dilakukan di rumah atau fasilitas isolasi yang disediakan pemerintah.
Nazhir Wakaf Universitas Airlangga menyediakan rumah isoman yang yang didukung oleh Pusat Pengelolaan Dana Sosial Universitas Airlangga (PUSPAS UNAIR). Rumah isoman ini memiliki nama “Griya Triase” yang artinya ialah rumah pemeliharaan kesehatan dengan berbagai fasilitas kesehatan yang disediakan.
Terhitung sejak hari Rabu (01/09/2021), Griya Triase sudah dapat beroperasi dan menerima pasien. Menurut keterangan Eva Diana, salah satu pengurus rumah Griya Triase, menginformasikan bahwasanya, “Griya Triase ini diperuntukan bagi civitas akademika, keluarga besar UNAIR yang terkonfirmasi positif COVID-19 tanpa gejala atau bergejala ringan yang membutuhkan tempat untuk isolasi mandiri.”
“PUSPAS memberikan support di sini berupa obat-obatan umum, tabung oksigen, alat kesehatan seperti thermogun, termometer, oksimetri, kotak P3K, dan pemantauan kesehatan. Jika terdapat kondisi yang gawat darurat, petugas medis dari PUSPAS akan segera mengunjungi dengan berpakaian APD lengkap,” jelas Eva.
Selama menjalani isoman di Griya Triase, pasien tidak perlu khawatir, PUSPAS UNAIR juga telah menyediakan fasilitas lain di luar fasilitas kesehatan yang dapat membuat pasien nyaman. “Kami menyediakan makan 3 kali sehari yang mengandung gizi seimbang yang akan diantar oleh petugas, dan pemantauan GeNose oleh tenaga medis yang bertugas di Griya Triase,” tutur Eva.
“Selama isoman, setiap harinya pasien berkewajiban melaporkan kondisi kesehatan mereka melalui grup WhatsApp,” sambungnya. Grup WhatsApp ini bertujuan untuk memudahkan koordinasi antar sesama pasien di Griya Triase. Kewajiban lain yang harus dilakukan oleh pasien isoman Griya Triase adalah mendesinfektan peralatan sebelum dan sesudah mereka dipegang.
Pasien Griya Triase juga wajib mematuhi kebijakan yang ada demi kebaikan pasien sendiri dan juga lingkungan sekitar pasien. Eva menjelaskan bahwa selama isoman, pasien tidak diperbolehkan untuk keluar dari Griya Triase. “Kami tidak bisa memberikan izin untuk memasukkan tamu selama masa isolasi, dan selama itu juga pasien tidak kami izinkan untuk berkumpul di ruang tengah. Jadi, mereka harus berada di kamar masing-masing,” ujar Eva.
Jika pasien telah menjalani isoman sampai pada waktu yang telah ditentukan, maka sesuai dengan peraturan Kementerian Kesehatan dan hasil pemeriksaan GeNose yang menunjukkan hasil negatif kuat, maka pasien dapat meninggalkan Griya Triase dan kembali beraktivitas secara normal.
“Setelah pasien meninggalkan Griya Triase, petugas akan melakukan sterilisasi pada barang-barang dan kamar pasien,” ujar Eva di akhir wawancara.
Penulis: Zahwa E. Bella
Editor: Ainun Jaria